Beban belajar yang berat sering membuat siswa mengalami tekanan psikologis. Salah satu pemicunya adalah kegiatan belajar di kelas yang padat namun minim waktu istirahat.๐Ÿ˜ฅ

Sudah begitu…suasana belajar tidak kondusif pula..๐Ÿ˜ซ
ini bisa terlihat dari padatnya jumlah murid per kelas dan tidak imbangnya perbandingan antara guru dan murid.๐Ÿ˜’

Tugas dan PR yang diberikan guru semakin memperparah kondisi ini, belum lagi masalah sosial antara si anak dengan temannya, atau permasalahan siswa dengan gurunya dan bahkan masalah dengan orang tua di rumah.

Dari data yang kami peroleh berdasarkan survei kecil yang dilakukan oleh tim Rumah Bermain Bilal sedikitnya 70% siswa SD mengalami stress di sekolahnya. Dari faktor-faktor di atas, sangat wajar jika ini terjadi.๐Ÿ˜“

Akan tetapi pada umumnya siswa tidak mau mengakuinya.๐Ÿค”
Mengapa..? ๐Ÿ˜ฎ
Karena mereka malu mengakui jika mereka dikatakan stres. Ini yang membuat mereka enggan untuk berterus terang, padahal mereka sebenarnya sedang mengalami pergulatan batin yang menyesakkan dada.๐Ÿ˜ฅ

La haula wa la quwwata Illa Billah..

Ayah dan bunda yang dirahmati Allah.
Inilah fenomena yang kerap dihadapi mayoritas anak-anak kita di sekolah.

Yuk kita kenali ciri-cirinya dan cegah sebelum terlambat.

1. SELALU BANYAK ALASAN JIKA INGIN PERGI KE SEKOLAH

Ini adalah tanda-tanda awal. Bisa kami lihat hampir di semua anak SD, bagi mereka sekolah adalah rutinitas yang membosankan. Akan tetapi mereka tidak punya pilihan lain selain harus menjalani hari-hari yang menjenuhkan itu.

Lain halnya jika mereka belajar dengan metode yang menyenangkan, bisa-bisa mereka yang mendesak ayah & bunda agar cepat di antar ke tempat belajarnya.
Mengapa? Karena bagi mereka belajar bukanlah tekanan, tetapi sesuatu yang menyenangkan dan bikin ketagihan.๐Ÿ˜Š

2. HILANGNYA WAJAH CERIA

Tanda-tanda ini tampak dari raut wajah dan keseharian mereka. Kondisi ini lebih serius dari yang pertama, bukan cuma malas sekolah tapi ia benar-benar capek dan jenuh. Akan tetapi ini sulit untuk di ungkapkan. Beberapa anak merasa komunikasi dengan orang tuanya adalah jalan yang sia-sia. Mengapa ini bisa terjadi? Sekali lagi ini dikarenakan tindakan kita yang terlalu memaksakan anak sehingga membuat mereka seakan tak punya pilihan.

3. SERING MURUNG DAN MELAMUN

Betapa sedihnya kita melihat sang buah hati yang murung dan sering melamun dikarenakan tekanan batin yang ia hadapi. Jika ananda mengalami kondisi ini, ayah & bunda harus segera mengajaknya mengobrol dan menggali masalah dari si kecil dan pastikan kita benar-benar menemukan akar masalahnya dan menemukan solusinya.

Jangan sampai karena kesibukan kita sehingga membuat kita lalai dalam melihat gejala ini.

4. MENURUNNYA PRESTASI BELAJAR

Ini hanyalah efek domino akibat berlarutnya depresi si anak. Selama ini banyak dari kita yang keliru memandang masalah. Kita mengira bahwa menurunnya prestasi anak adalah akar masalah sehingga kita sibuk mencari bimbel atau guru privat untuk mendongkrak nilai si anak. Yang terjadi justru makin parah.

Nah..ayah bunda…yuk, kita bijak melihat akar masalahnya.

5. TAKUT SAAT MELIHAT SEKOLAHNYA

Ada beberapa anak yang kami jumpai bahkan sampai histeris jika melihat sekolahnya, na’uzubillah. Ketika ditanya ia hanya menangis dan enggan cerita, bisa dipastikan ananda memiliki trauma yang hebat dan mendalam.

Kami di Rumah Bermain Bilal sangat fokus dalam menangani problematika ini. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah banyak anak-anak yang trauma sekolah berhasil kami bangun motivasi belajarnya dan mengembalikan kepercayaan dirinya.

Akan tetapi kami bukanlah tim hebat yang bisa segalanya, tentunya butuh kerjasama yang kompak antara kami dengan orangtua bahkan dengan guru di sekolah.

Ayah & Bunda yang dirahmati Allah,

Yuk, sama-sama kita tingkatkan perhatian kita kepada ananda agar tumbuh kembangnya tidak terganggu.